Sejarah

Banner IDwebhost

Peristiwa Rengasdengklok



A.   Latar Belakang Peristiwa Rengasdengklok
Latar belakang insiden pertama di Rengasdengklok merupakan sebuah kekalahan terhadap bagian Jepang, yang pada saat itu menjajah rakyat Indonesia. Jepang menyatakan bahwa mereka telah kalah perang dengan kota-kota terpenting Hirosima dan Nagasaki dalam bom atom pada bagian Amerika Serikat. Kekalahan itu akhirnya bisa tercium oleh para pejuang kemerdekaan rakyat Indonesia. Jepang akhirnya membentuk komite Indonesia sebagai mempersiapkan kemerdekaannya.
Beberapa kelompok percaya bahwa panitia masih belum bebas dari tangan bangsa Jepang, sehingga kelompok ini ingin berjuang untuk memperjuangkan kemerdekaan tanpa sedikitpun campur tangan Jepang. Ini adalah latar belakang kedua kejadian di Rengasdengklok.
Latar belakang berikutnya adalah ketidaksepakatan antara kelompok muda dan tua untuk memproklamasikan dalam sebuah kemerdekaan Indonesia. Kelompok yang lebih tua lebih cenderung menunggu proses negosiasi dengan komite kemerdekaan yang disiapkan oleh Jepang untuk mempersiapkan pada kemerdekaan bangsa Indonesia.
Teks Proklamasi merupakan sebuah kemerdekaan Indonesia yang dirumuskan dengan Ir. Soekarno, Ahmad Soebardjo, dan Dr. Moh. Hatta, pada pagi hari tanggal 17 Agustus 1945 di rumah Laksamana Tadashi Maeda. Pada saat perumusannya, Sukarno merancang sebuah konsep dan kemudian disempurnakan oleh Hatta dan Ahmad Soebardjo. Setelah konsep itu selesai dan dapat disepakati, Sayuti Melik telah menyalin teks dan mengetiknya dengan mesin tik dari kantor dalam perwakilan Angkatan Laut Jerman yang yang telah dimiki oleh Mayor Dr. Hermann Kandeler.

B.    Tokoh – Tokoh Peristiwa Rengasdengklok
Adapun terjadinya pada sebuah peristiwa rengasdengklok yang dapat melibatkan beberapa tokoh, yakni diantaranya ialah:
1.   Golongan Muda : Wikana, Sukarni, Syodanco Singgih, Yusuf Kunto, Iwa Kusuma, dan Subeno.
2.   Golongan Tua : Ir. Soekarno, Mr. Ahmad Subardjo, dan Drs. Moh Hatta.

C.    Tujuan Peristiwa Rengasdengklok
Tujuan dalam peristiwa ini tidak terlepas dari peran anggota muda yang ingin mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia sesegera mungkin. Anggota muda ini ingin mengamankan dalam tokoh-tokoh lama di tempat yang aman.
Tempat aman ini yakni terletak di Rengasdengklok, yang terletak di wilayah Karawang, Provinsi Jawa Barat. Kelompok lama, yang kemudian menjadi presiden pertama dan wakil presiden Republik Indonesia, dikirim ke rumah pertanian sederhana. Rengasdengklok dipilih karena dianggap oleh orang lain sebagai tempat teraman. Tempat ini dapat melindungi orang tua dari gangguan luar.
Rengasdengklok dianggap sebagai tempat teraman, karena terletak dengan perhitungan militer yang jauh dari Jakarta dan Cirebon. Wilayah Rengasdengklok juga dipilih karena dapat dengan mudah memantau pergerakan pasukan Jepang dari Jakarta dan Bandung.
Tujuan dalam peristiwa ini tidak terlepas dari peran anggota muda yang ingin mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia, peristiwa dalam sebuah penculikan yang telah dilakukan dengan sejumlah orang muda.

Posting Komentar

0 Komentar