Dalam paham sosialisme ini sangat
menjunjung adanya pemerataan kemakmuran dan penghapusan kemiskinan. Oleh karen
itu, sosialisme menentang adanya kesenjangan sosial, baik karena adanya sistem
feodalisme mapuan yang tercipta akibat adanya persaingan bebas. Paham ini
berhubungan dengan hakikat manusia yang bukan hanya sekedar untuk mendapatkan
kebebasan, tetapi kita sebagai manusia mempunyai kewajiban untuk saling
tolong-menolong.
Ideologi merupakan himpunan ide
dasar, gagasan, buah pikiran, kepercayaan, dan keyakinan yang bersifat
sistematis yang menjadi arah dan tujuan yang ingin dicapai dalam kehidupan
nasional suatu bangsa dan negara. Sosialisme berasal dari dari kata socius yang
artinya masyarakat. Sosialisme adalah paham yang dibentuk dengan tujuan untuk
memakmurkan masyarakat yang kolektif dan produktif dengan membatasi milik
perseorangan. Ada berapa pandangan menurut ahli tentang sosialisme, antara
lain:
Gerald Braunthal, mendefinisikan
sosialisme merupakan sutau teori ekonomi dan politik yang menekankan pentingnya
peranan komusial dan pemerintah dalam menguasai alat-alat produksi dan
distribusi barang.
Teuku May Rudy, menyatakan bahwa
sosialisme merupakan paham yang mementingkan kepentingan bersama dari pada
kepentingan individualis.
Sutan Syahrir dalam Anwar, mendefinisikan
sosialisme adalah suatu gerakan yang digunakan untuk mencari keadilan di dalam
sebuah tatanan kemasyarakatan. Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan
bahwa ideologi sosial/Sosialisme merupakan sebuah ideologi yang mengutamakan
kepentingan bersama dalam persamaan serta kesamaan dalam menjalani kehidupan
demi terwujudnya kerukunan dan kemakmuran rakyat. Persamaan sosialis ialah
konsekuensi logis dari keprihatinan terhadap suatu kemiskinan.
A.
Sejarah Terbentuknya
Ideologi Sosial/Sosialsme
Ideologi ini muncul
sebagai reaksi adanya faham liberalis ekonomis dan kapitalis modern pada akhir
abad ke-18 dan awal abad ke-19 masehi di Eropa. Paham sosialis muncul setelah
terjadinya revolusi industri di Inggris yang telah menyebabkan terjadinya
ketimpangan antara golongan borjuis (majikan) dengan golongan proleter (buruh).
Golongan borjuis telah menguasai alat produksi karena penguasaan modal
tertimbun kepada mereka. Golongan mereka telah mendapatkan keuntungan yang
sangat besar menyebabkan mereka berada pada taraf kehidupan yang tinggi.
Di sisi lain telah
terjadi ketimpangan dimana golongan buruh dengan gaji rendah yang menyebabkan
mereka semakin miskin sehingga tnggal di tempat kumuh. Dari waktu ke waktu
kesenjangan ini sosial dan ekonomi ini semakin terlihat, dan itu menyebabkan
sifat individualisme mereka tumbuh. Kesengsaraan kaum buruh akibat penindasan
ini menimbulkan pemikiran para cendekiawan untuk merubah kesejangan ini.
Oleh karena itu,
muncul gerakan yang dinamakan dengan Revolusi Sosial. Beberapa tokoh yang
sangat gigih dalam memperjuangan perkembangan paham sosialisme ini antara lain:
Karl Marx (1818-1883) sebagai pelopor utama gagasan “sosialisme ilmiah”,
Frederich Engels (1820-1895), C.H. Saint Simon (1760-1825), F.M. Charles
Fourier (1772-1837), Etinne Cabet (1788-1856), Wilhelm Weiling (1808-1871) dan
Louis Bland (1811-1882).
Pengaruh ideologi
sosialisme sampai mencakup ranah internnasional. Tidak hanya negara barat,
seperti negara di Eropa barat laut dan tengah (Inggris dan Skandinavia),
Amerika Utara, Australia, dan Selandia baru. Tetapai juga berkembang di negara
lain, seperti Rusia, Cina, Cekoslovakia, Hongaria, Bulgaria, Polandia, Jerman
Timur, Rumania, Yugoslavia, Albania dan kuba. Untuk negara berkembang, paham
sosialisme ini dianut oleh negara seperti: India, Afrika, Israel, Uruguay,
Mesir, Aljazair, dan Birma. Sementara itu, di masa pascakemerdekaan,
negara-negara Islam yang memakai paham ni adalah Mesir, Irak, Syiriah,
Palestina, Yordania, Tunisia, dll. Tetapi setelah usainya perang dingin , maka
paham ini banyak ditinggalkan dan mengalami modifikasi.
B.
Ciri-Ciri Ideologi
Sosial/Sosialisme
Dalam ideologi
soaial/soaialisme ekonomi bersifat kolektif yang dapat membawa keadilan bagi
seluruh masyarakat untuk mencapai kesejahteraan rakyat. Adapun ciri-ciri
ideologi sosialisme, antara lain:
1.
Paham sosialisme tidak
mengenal adanya kelas antara yang kaya maupuan yang miskin, sehingga tidak ada
yang disebut majikan maupun buruh karena semua memiliki kesamaan dalam hak.
2.
Menciptakan masyarakat yang
dapat saling bekerja sama dan memupuk solidaritas dengan hak-hak yang sama.
3.
Hak kepemilikan atas
alat-alat produksi milik pribadi akan diakui secara terbatas.
4.
Sosialisme memiliki
prinsip-prinsip kesederajatan dan pemerataan bagi rakyat.
5.
Dalam hal keagamaan, paham
sosialisme terpengaruh oleh pemikiran ajaran agaman bahwa manusia itu wajib
tolong menolong antar sesama.
6.
Untuk mencapai
kesejahteraan masyarakat dilakukan dengan cara damai dan demokratis.
7.
Dalam hal politik, paham
ini beranggapan bahwa adanya negara sangat diperlukan untuk membina dan
mengkoordinir kebersamaan masyarakat
8.
Menolak kapitalisme dan
menghapuskannya dengan cara kaum buruh bersatu untuk memperjuangkannya.
9.
Menolak kebebasan penuh
karena cenderung berpihak kepada kepentinga hak milik.
C.
Kelamahan Dan Kelebihan
Ideologi Sosial/Sosialisme
Setiap ideologi
memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing, dalam kesempatan kali ini akan
dijelaskan kelebihan dan kekurangan dari ideologi sosialisme, antara lain:
1.
Kelebihan ideologi
sosialisme
Untuk kelebihan dari ideologi sosialisme
yang perlu kita ketahui adalah sebagai berikut:
a.
Rasa solidaritas dan
kebersamaan dalam gotong royong yang sangat tinggi antar rakyat.
b.
Adanya pemerataan sosial,
sehingga tidak terjadi kesenjangan antara yang kaya dan miskin(budak dan
majikan).
c.
Dalam menyelesaikan setiap
masalah dengan cara demokratis.
d.
Dalam paham ini, adanya
keinginan menciptakan masyarakat sosialis dengan kejernihan dan kejelasan
argumen bukan dengan cara-cara kekerasan dan revolusi.
2.
Kekurangan ideologi
sosialisme
Untuk kekurangan dari ideologi
sosialisme yang perlu kita ketahui antara lain:
a.
Setiap individu sulit untuk
mengembangkan diri karena paham ini mementingkan kebersamaan dan gotong royong,
sehingga tidak ada waktu untuk setiap individu untuk berkembang.
b.
Dengan adanya solidaritas
yang tinggi tersebut, terkadang hak asasi manusia diabaikan demi kepentingan
bersama.
c.
Dengan kita mengunakan
paham sosialis ini, maka negara akan menyia-nyiakan potensi anak bangsa dan
tidak memanfaatkan kapabilitas mereka demi meningkatkan hasil produksi dan
peningkatan hasil devisa negara.
Sumber: https://belajargiat.id/pengertian-dan-ciri-ciri-sosialisme/
0 Komentar